Warga Tolak Pilkada Oleh DPRD
BENTENG, BE - Sekelompok tokoh masyarakat (Tomas) di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), menggelar aksi penolakan pemilihan kepala daerah (Pilkada), bupati dan gubernur dipilih oleh DPRD. Aksi yang digelar kemarin itum dikarenakan warga masih menghendaki Pilkada dipilih langsung oleh masyarakat. Penolakan itu, dilakukan Tomas, dengan melakukan tulisan dibadan jalan lintas Kepahiang-Bengkulu, tepatnya di Desa Taba Pasemah Kecamatan Talang Empat. Tokoh Masyarakat Benteng, Trio mengungkapkan dirinya tak setuju jika pemilihan umum untuk kepala daerah, maupun pemilihan umum untuk bupati dipilih oleh DPRD. Pasalnya pilihan dari DPRD tersebut belum tentu itu merupakan pilihan rakyat pada umumnya. Meskipun DPRD perwakilan dari rakyat. \"Saya Lebih setuju pemilihan langsung, sehingga jelas yang menang itu, memang dari pilihan rakyat. Nanti jika terjadi apa-apa rakyat tidak disalahkan. Jika pemilihan dikembalikan ke DPRD saja maka jika tak sesuai dengan keinginan rakyat maka rakyat bisa tuntut ke DPRD,\" ujar Trio. Trio menjelaskan, meski Presiden SBY telah membuat peraturan pengganti undang-undang (Perpu) untuk mengembalikan pemilihan langsung, namun jika DPR RI tak menyetujuinya hal itu bisa batal. Jadi selaku masyarakat yang tak begitu paham dengan UU, Dirinya menuntut agar masing-masing harus mempertimbangkan. Penghematan anggaran memang perlu dilakukan tetapi harus juga diimbangi dengan imbas yang bakal diambil. \"Jika pemilihan dikembalikan ke DPRD, Maka tak mustahil jika akan terjadi sesuatu di NKRI ini,\"tegas Trio. Trio menambahkan, sebaiknya rencana Pilkada via DPRD itu dibatalkan. Karena, tidak sesuai dengan harapan rakyat, khususnya di Benteng ini. Apalagi, sebentar lagi akan dilakukan pemilihan gubernur dan Pilbup Benteng sekitar tahun 2016 nanti. \"Jika dipilih DPRD maka DPRD lah yang mendapatkan hasilnya,\" tutupnya. (111)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: